Membaca novel ini membuat saya ingat pelajaran sastra waktu di sekolah. Soalnya banyak sekali adegan menyanyi, dan lirik nyanyiannya itu ditulis berupa puisi/pantun, asli dengan ejaan lama. Agak membosankan sih, jadi saya selalu meloncati bagian ini. :)
Setting-nya terbentang dari tahun 1925 sampai tahun 1976, dari Batavia - Surabaya - Singapore - Bangkok - Bombay - Inggris - New York - dan berakhir di sebuah desa kecil di Bukit Panenjo (saya lupa itu di daerah mana, kalau gak salah Cirebon). Cukup asik juga mengintip bagaimana kondisi Jakarta jaman baheula di novel ini. Beberapa di antaranya ada Pasar Gambir, Kali Tjiliwoeng, dan daerah Paal Merah (sekarang Palmerah) yang di jaman itu terkenal sebagai tempat "hiburan malam" yang cukup ngetop.
Novel ini mengangkat perjalanan hidup seorang anak asuh, Siti Kedjora, yang oleh orangtuanya diserahkan ke sebuah grup opera karena mereka tidak kuat menanggung hidup 9 orang anak. Dari sekedar menjadi pelayan di grup opera tersebut, setapak-demi-setapak Kedjora meningkat menjadi primadona panggung baru menggantikan primadona yang lama.
Seperti dunia panggung di manapun, perjalanan karir Kedjora tidak luput dari intrik, skandal, dan tragedi. Dia harus menghadapi kecemburuan sang primadona lama (yang notabene adalah istri pemilik grup yang mengasuhnya), disantet, diperebutkan oleh grup lain, tapi juga dielu-elukan oleh para penggemar.
Berlawanan dengan kesuksesan karirnya, Kedjora tidak seberuntung itu dalam kehidupan cintanya. Pria yang menjadi cinta pertamanya ternyata lelaki hidung belang yang tidak berani berkomitmen. Dan kemudian dia terpaksa menerima pernikahan dengan lelaki lain yang selama ini dianggapnya sebagai abang.
Novel ini ditutup dengan happy ending, dengan pesan moral yaitu betapa sering kita tidak menyadari bahwa apa yang kita kejar mati-matian seumur hidup sebetulnya tidak berada jauh-jauh amat, bahkan seringkali sudah kita miliki namun kurang kita hargai.
Buat penggemar sastra, pasti akan menyukai buku ini!!
Judul buku: Primadona - karya N. Riantiarno.
May 19, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

No comments:
Post a Comment